Uncategorized

“Trash to Treasure”: Mengisi Hari Peduli Sampah Nasional 2019 dengan Recycling Workshop di Bukalapak

floating green leaf plant on person's hand

Jakarta – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari, Bukalapak, salah satu e-commerce terkemuka asli Indonesia berkolaborasi dengan Weekend Workshop (Wewo) dan Kertabumi mengadakan recycling workshop bertajuk “Trash to Treasure” yang memanfaatkan barang-barang bekas.

Dalam sambutannya, Evi Andarini selaku Corporate Communication Manager Bukalapak mengatakan bahwa Bukalapak memiliki perhatian pada keberlanjutan lingkungan. Ia melihat bahwa berbagai bentuk sampah, misalnya bungkus bekas pengiriman dan bubble wrap yang banyak digunakan oleh para pelapak dapat didaur ulang.

Selain itu, Duta Lingkungan Hidup, Tasya Kamila yang turut hadir menyatakan bahwa sampah merupakan masalah besar bagi lingkungan. Di Indonesia, sebanyak 64 juta ton sampah dihasilkan setiap tahun dan lebih dari 60% sampah berakhir di TPA (tempat pembuangan akhir). Pemerintah sendiri telah memiliki target untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga sebesar 30% pada 2025. Tasya berpendapat bahwa reduce, reuse, recycle harus mulai diterapkan.

Senada dengan Evi Andarini dan Tasya Kamila, Ikbal Alexander dari Kertabumi menyarankan pemilahan sampah basah dan sampah kering di rumah untuk mengurangi jumlah sampah. Sampah yang telah dipilah dapat dimanfaatkan kembali. Seperti sampah kering yang dapat diolah atau didaur ulang menjadi barang baru.

Pada acara tersebut, Kertabumi menjadi narasumber workshop yang memanfaatkan kantong plastik dan bubble wrap bekas. Kedua bahan tersebut dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan bahan utama untuk membuat pouch.

Sekitar 30-an peserta yang antusias mengikuti seluruh proses workshop. Mereka turun langsung dalam proses pembuatan pouch, mulai dari memilah kantong plastik dan bubble wrap, hingga penjahitan. Acara ini diakhiri dengan foto bersama para peserta yang menunjukkan hasil karya mereka.